NDIVIDU
Kehidupan sosial antara individu dengan individu merupakan awal dari terbentuknya keluarga dan masyarakat. Ini merupakan langkah awal dalam terbentuknya suatu hubungan-hubungan sosial yang terjalin di dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Sebagaimana, tanpa adanya individu keluarga dan masyarakat tidak akan tercipta begitu pula sebaliknya. Hubungan sosialisasi yang baik antara individu yang satu dengan yang lain sangat penting dalam menciptakan kehidupan masyarakat sosial yang teratur. Hubungan baik antara individu dengan individu sangat diperlukan karena ini adalah hubungan yang dibina paling awal dalam kehidupan masyarakat sosial.
Dari uraian tersebut di atas kita dapat mengetahui bahwa hubungan individu dan masyarakat itu dapat ditinjau dari segi masyarakat saja (totalisme), ditinjau dari segi individu saja (individualisme) dan ditinjau dari segi interaksi individu dan masyarakat. Dengan memperhatikan tiga pandangan ini maka bagaimana hubungan individu dan masyarakat di Indonesia? Profesor Supomo menyatakan bahwa hubungan antara warga negana dan negara Indonesia adalah hubungan yang integral. Driyarkara SY menyatakan bahwa hubungan masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah hubungan yang integral (Driyarkara, 1959, p. 225). Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa paham yang dianut untuk menggambarkan hubungan antara individu dan masyarakat di Indonesia adalah paham integralisme.
Kehidupan sosial antara individu dengan individu merupakan awal dari terbentuknya keluarga dan masyarakat. Ini merupakan langkah awal dalam terbentuknya suatu hubungan-hubungan sosial yang terjalin di dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Sebagaimana, tanpa adanya individu keluarga dan masyarakat tidak akan tercipta begitu pula sebaliknya. Hubungan sosialisasi yang baik antara individu yang satu dengan yang lain sangat penting dalam menciptakan kehidupan masyarakat sosial yang teratur. Hubungan baik antara individu dengan individu sangat diperlukan karena ini adalah hubungan yang dibina paling awal dalam kehidupan masyarakat sosial.
Dari uraian tersebut di atas kita dapat mengetahui bahwa hubungan individu dan masyarakat itu dapat ditinjau dari segi masyarakat saja (totalisme), ditinjau dari segi individu saja (individualisme) dan ditinjau dari segi interaksi individu dan masyarakat. Dengan memperhatikan tiga pandangan ini maka bagaimana hubungan individu dan masyarakat di Indonesia? Profesor Supomo menyatakan bahwa hubungan antara warga negana dan negara Indonesia adalah hubungan yang integral. Driyarkara SY menyatakan bahwa hubungan masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah hubungan yang integral (Driyarkara, 1959, p. 225). Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa paham yang dianut untuk menggambarkan hubungan antara individu dan masyarakat di Indonesia adalah paham integralisme.
Paham inntegralisme berpendapat bahwa individu-individu yang bermacam-macam itu merupakan suatu kesatuan dan keseluruhan yang utuh. Manusia dalam masyarakat yang teratur dan tertib itu berada dalam suatu integrasi. Menurut Dniyarkara SY integrasi semacam ini dapat berarti dalam arti sosiologis dan psikologis, sebab manusia yang berada dalam integrasi itu merasa aman, tenang dan bahagia. Integrasi semacam ini terdapat dalam masyanakat kecil maupun besar, seperti keluarga, desa dan negara.
Individu
selalu mencari berbagai macam lingkungannya tetapi lingkungan yang
pertama kali akan di temuai oleh individu adalah lingkungan keluarga,
karena lingkungan keluarga merupan suatu aspek bagi individu untuk dapat
mengembangkan kemampuan atau kapasitasnya .didalam lingkungan keluarga
secara tidak langsung individu telah bersentuhan langsung dengan
berbagai aspek sosial. Dan sementara itu di dalam lingkungan masyarakat
merupakan aspek lanjutan dari lingkungan keluarga ,lingkungan
masyarakat sangat luas sehingga individu dapat mengekspresikan
sesuatunya yang sudah di pelajari di lingkungan keluarga.
Individu
belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan.
Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai
individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi
kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media
keluarga dan masyarakat.ini merupakan pendapat-pandapat dari Spencer,
Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber.
Individu
adalah mahkluk perseorangan yang terdiri dari atau terbentuk dari tiga
aspek ,yaitu aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dan
untuk membentuk ketiga aspek tersebut manusia harus menjalankan sejumlah
bentuk sosilisasi dan itu lah yang dapat membentuk ketiga aspek
tersebut.
Salah
satu bentuk sosialisasi adalah pola pengasuhan anak di dalam keluarga,
mengingat salah satu fungsi keluarga adalah sebagai media transmisi atas
nilai, norma dan simbol yang dianut masyarakat kepada anggotanya yang
baru. Di masyarakat terdapat berbagai bentuk keluarga di mana dalam
proses pengorganisasiannya mempunyai latar belakang maksud dan tujuannya
sendiri. Pranata keluarga ini bukanlah merupakan fenomena yang tetap
melainkan sebuah fenomena yang berubah, karena di dalam pranata keluarga
ini terjadi sejumlah krisis. Krisis tersebut oleh sebagian kalangan
dikhawatirkan akan meruntuhkan pranata keluarga ini. Akan tetapi bagi
kalangan yang lain apa pun krisis yang terjadi, pranata keluarga ini
akan tetap survive.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar