KEHIDUPAN MASYARAKAT
Hubungan di lingkungan masyarakat yang terjalin dengan baik merupakan hasil dari hubungan yang baik antara individu dengan individu dan di dalam hubungan keluarga.
Sama seperti keluarga, masyarakat merupakan media untuk mengekspresikan
segala hal yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial. Individu pun
tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya masyarakat. Masyarakat
adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk
secara bersama-sama mengelola kehidupan. Terdapat berbagai alasan
mengapa individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan untuk
membentuk kehidupan bersama. Alasan-alasan tersebut meliputi alasan
biologis, psikologis, dan sosial. Pembentukan kehidupan bersama itu
sendiri melalui beberapa tahapan yaitu interaksi, adaptasi,
pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya perasaan kelompok.
Setelah melewati tahapan tersebut, maka terbentuklah apa yang dinamakan
masyarakat yang bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu dan
peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri. Di dalam tubuh
masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial,
pengendalian sosial, media sosial, dan ukuran sosial. Pengendalian
sosial di dalam masyarakat dilakukan melalui beberapa cara yang pada
dasarnya bertujuan untuk mengontrol tingkah laku warga masyarakat agar
tidak menyeleweng dari apa yang telah disepakati bersama. Walupun
demikian, tidak berarti bahwa apa yang telah disepakati bersama tersebut
tidak pernah berubah. Elemen-elemen di dalam tubuh masyarakat selalu
berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro maupun makro.
Apa
yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan,
yang antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam
komunitas. Kebudayaan di sini dimengerti sebagai fenomena yang dapat
diamati yang wujud kebudayaannya adalah sebagai suatu sistem sosial yang
terdiri dari serangkaian tindakan yang berpola yang bertujuan untuk
memenuhi keperluan hidup. Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan
dimiliki individu melalui proses belajar yang terdiri dari proses
internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.
Hubungan
antara masyarakat dan individu dapat digambarkan sebagai kutub positif
dan kutup negatif pada aliran listrik. Jika dua kutub itu dihubungkan
listrik ia akan mampu memberi kekuatan baginya dan menimbulkan suasana
yang cerah. Jika individu dan masyarakat dipersatukan maka kehidupan
individu dan masyarakat akan lebih bergairah dan suasana kehidupan
individu dan kehidupan masyarakat akan lebih bermakna dan hidup serta
bergairrah.
Dapat disimpulkan bahwa Hubungan individu dan masyarakat menurut paham individualistis. Individualisme
suatu paham yang menyatakan bahwa dalam kehidupan seorang individu
kepentingan dan kebutuhan individu yang lebih penting dan pada kebutuhan
dan kepentingan masyarakat. Individu yang menentukan corak
masyarakat yang dinginkan. Masyarakat harus melayani kepentmgan
individu. Individu mempunyai hak yang mutlak dan tidak boleh dirampas
oleh masyarakat demi kepentingan umum.
Paham individualisme juga disebut Atomisme. Atomisme berpendapat bahwa hubungan antara individu itu seperti hubungan antar atom-atom yang membentuk molekul-molekul. Oleh karena itu hubungan in bersifat lahiriah. Bukan kesatuan yang penting tetapi keaneka ragaman yang penting dalam masyarakat.
Pandangan individualistis ini yang otomistis ini berakar pada nominalisme suatu aliran filsafat yang menyatakan bahwa konsep-konsep umum itu tidak mewakili realitas dari sesuatu hal. Yang menjadi realitas itu individu. Realitas masyarakat itu ada karena individu itu ada. Jika individu tidak ada maka masyarakat itu tidak ada. Jadi adanya individu itu tidak tergantung pada adanya masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar